KSI PERTEMUAN 4
(sistem informasi funsional)
Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukan minat pada SIM. Setelah konsep SIM muncul,para pemasar menyesuaikannya ke area aplikasi mereka dan disebut dengan Sistem Informasi pemasaran. Model grafis MKIS (marketing information system) menjadi dasar untuk mengorganisasikan semua system informasi fungsional. Subsistem yang digunakan adalah subsistem input yang merupakan pengumpulan data dan informasi dari dalam perusahaan dan lingkungan. Database dan subsistem output yang mengubah data menjadi informasi. Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari tiga subsistem input: SIA, Penelitian Pemasaran, dan Intelejen pemasaran. Subsistem output mengarahkan kebutuhan informasi dari empat unsure bauran pemasaran (produk, tempat, promosi dan harga) datambah intelejensi kesempatan
Untuk menawarkan layanan dalam ekonomi digital, perusahaan harus terus- menerus meningkatkan sistem infotmasi fungsionalnya dengan menggunakan teknologi canggih.
Selain informasi fungsional untuk akuntansi, penjualan dan pemasaran, manajemen produksi/operassi, dan lain-lainnya mendapatkan banyak data dari sistem pemrosesan transaksi (Transaction processing system), yaitu sistem yang memproses berbagai transaksi rutin perusahaan.
Sistem informasi fungsional mendukung berbagai jenis karyawan, dari para praktisi hingga manajer. Sistem informasi fungsional dapat dibagi ke dalam dua kategori utama; fungsi khusus dan fungsi umum. Disini akan dibahas jenis sistem fungsi umum yang paling sering ditemui, yaitu sistem informasi manajemen (SIM).
Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan informasi ke para manajer (biasanya tingkat menengah) dalam berbagai area fungsional, agar dapat mendukung berbagai tudas manajemen untuk perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian operasi.
1. Laporan SIM: Tiap SIM menghasilkan berbagai laporan dalam area fungsional. Laporan-laporan ini digunakan untuk berbagai aplikasi dalam area tertentu serta dalam area fungsional lainnya. SIM juga mengirimkan informasi ke gudang data perusahaan dan dapat digunakan untuk keputusan,
2. Laporan Rutin Terjadwal: Laporan rutin periodik dihasilkan dalam interval terjadwal, dari laporan pengendalian kualitas per jam hingga laporan tingkat ketidakhadiran bulanan.
3. Laporan Ad-hoc (Berdasarkan permintaan): Laporan tidak rutin.
4. Laporan terperinci; Laporan yang menunjukan tingkat perincian yang lebih besar dari pada yang ada dalam laporan rutin.
5. Laporan indikator utama; Laporan yang meringkas kinerja berbagai aktitivitas yang sangat penting.
6. Laporan komparatif; Laporan yang membandingkan kinerja dari berbagai unit bisnis atau oeriode waktu yang berbeda.
7. Laporan pengecualian; Laporan yang hanya memasukkan informasi yang melebihi berbagai stsandar minimum tertentu, contohnya; laporan biaya yang lebih besar 5 persen dari anggaran, atau penjualan yang berada di bawah 3 persen atau yang lebih sedikit dari targetnya.
Area fungsional utama dalam banyak perusahaan adalah departemen produksi, operasi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi, serta keuangan.
Hubungan dari Sistem Informasi Fungsional yang mengitegrasikan dalam Sistem On line dalam jejaringan Internet adalah, system informasi memiliki fungsi khusus di dalam setiap area fungsional, untuk mendukung area tersebut melalui efektivitas serta efisiensi internalnya. Sistem fungsi khusus yang umum adalah akuntansi, keuangan, pemasaran, operasi (POM), serta manajemen Sumber Daya Manusia, sedangkan system online pada jejaring internet dibutuhkan untuk memudahkan dan mengintegrasi segala bentuk informasi data sehingga informasi yang dibutuhkan manajemen dapat terpenuhi dengan baik.